BUOL LINTAS INDONESIA – Wakil bupati kabupaten Buol bersama rombongan,minggu pagi14/06, mengunjungi pasar tradisional yang barada didesa tayadun kecamatan Bokat kabupaten Buol, dalam rangka sosialisasi tentang New Normal yang telah dibuka setelah Dua kali tahapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan dikabupaten Buol sulawasi tengah, sebab daerah ini merupakan satu-satunya kabupaten yang berada diprovinsi sulawasi tengah terbanyak pasien positif terinfeksi virus corona hingga mencapai 53orang, sehingga pemda meberikans tatus daerah kabupaten buol adalah ZONA MERAH.
Saat ini dalam tahapan pemulihan, pemda kabupaten Buol kembali membuka aktifitas masyarakat yakni semua kegiatan baik itu pasar, toko, dan kegiatan keagamaan serta portal-portal yang ada disetiap desa sudah harus dibuka, kecuali yg berada diperbatasan kabupaten, baik diperbatasan kabupaten buol dengan toli-toli maupun perbatasan buol dengan gorontalo.
Dalam sambutannya wakil bupati buol, H.ABDULLAHBATALIPUS.sos.M.si, menyampaikan”saya atas nama pemerintah kabupaten Buol sekaligus wakil ketua gugus tugas covid19, mengharapkan kepad akita semua agar sekalipun PSBB sudah selesai didaerah kita namun agar kita selalu tetap dalam kodisi waspada terhadap penyebaran virus covid19 ini.
Saya berharap agar kit aselalu mengikuti protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak antara satu dengan yang lain, agar kita tidak mudah tertular virus tersebut.
Dia menambahkan” saya juga berterimakasih kepada pemerintah desa dan pemerintah kecamatan serta relawan-relawan yang ada didesa, yang begitu tulus dan ihklas turut membatu dalam pencegahan penyebaran virus corona didesa-desa, semoga apa yang saudara-saudara lakukan menjadi amal baik dimata allah subahanna wattaallah, amin..tutur wakil bupati buol.
Kepeda pemerintah desa saya juga berharap agar ditahap dua anggaran desa agar membelanjakan dana tersebut untuk pembelian 4 buah mesin jahit dan lima rol kain untuk membuat masker, diperintakan kepada ibu-ibu PKK untuk membuat masker dengan upah Rp.500 per buah agar mereka juga punya pendapatan.
Mesker tersebut agar dibagikan kepada seluruh masyarakat desa setempat dengan jumlah 2 masker satu orang.
Dan untuk pengunjung pasar yang tidak menggunakan masker agar disuruh pulang” tegasnya.
Dia menambahkan” kepala desa agar segera membuat perdes tentang pasarini, dengan mengatur tempat-tempat penjualan bagi penjual dipasarini, agar penjual tidak harus datang jam 2 atau jam 3 subuh hanya karena mempertahankan tempatnya agar tidak digunakan oleh orang lain” pungkasnya. ( Sam)