Media Lintas Indonesia Harapan dan Aspirasi Rakyat
MEDIA-LINTASINDONESIA.CO.ID ,BELITUNG TIMUR |Sebuah proyek besar, Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan D.I. di Selingsing Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Alokasi Dana APBN sebesar Rp.12.403.074.000,00,- yang dikerjakan oleh PT. Media Karya Citra Persada, diduga kuat Berbau KKN.
Pasalnya, tampak secara nyata, pisik bangunan proyek tersebut amburadul, Diduga kuat tidak sesuai Bestek. Disisilain anehnya keberadaan proyek tersebut sampai saat ini masih juga dikerjakan, padahal waktu pelaksanan pekerjaan 300 hari kalender pada tahun anggaran 2022, sesuai tanggal kontrak 4 Maret 2022.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pada tanggal 8 February 2023, meskipun kondisi proyek tersebut amburadul, namun anehnya keberadaan proyek tersebut sudah di PHO ( Provisional Hand Over). Sejauh ini Final Hand Over (FHO) atau Serah Terima Akhir Pekerjaan adalah suatu kegiatan serah terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan, setelah penyedia jasa menyelesaikan semua kewajibannya selama masa pemeliharan.
PHO dan FHO hanya terdapat pada pekerjaan jasa konstruksi, sedangkan untuk pengadaaan barang hanya dikenal dengan istilah serah terima pertama atau penyerahan pertama. Dilakukannya tahapan pelaksanaan PHO dan FHO bertujuan untuk Quality Control dan Quality Assurance/QA-QC dari manajemen mutu pekerjaan konstruksi.
Adanya dugaan Kong Kalikong antara pihak PPK dan pihak kontraktor disinyalir kuat perihal tersebut terjadi. Pra-PHO Pada pra PHO ini dilakukan penetian dan opname atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan dokumen perencanaan teknis yang telah disusun sebelumnya.
Tujuan dari pra PHO ini adalah sebagai sarana monitoring dan evaluasi hasil dari pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebelum nantinya akan dituangkan dalam Berita Acara PHO sebagai syarat FHO.
Sejauh ini Koordinator K MAKI Boni Belitong Ketika dikonfirmasikan. Mengatakan, adanya proyek Kementrian PUPR yang diduga tidak sesuai RAB, melihat kondisi fisik seperti itu pekerjaan ini mutlak gagal konstruksi, tidak masuk akal baru di buat sudah mengalami kerusakan patah patah
“Dengan hal ini pemborong harus bertanggung jawab penuh dengan memberikan hasil kerja seperti itu,ini patut di pertanyakan karena di duga tidak sesuai dengan spek dan RAB. Selain ini di mana pengawasan dari pihak pihak terkait dalam pelaksanaan pekerjaan proyek yang berstandar nasional. Saya selaku koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia ( K MAKI ) Sumbagsel akan memberantas masalah sampai keakar akarnya, untuk semua pihak yang terlibat dalam proyek ini harus bertanggung jawab.
Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) selaku lembaga audit resmi negara harus lakukan audit secara tegas terhadap pekerjaan ini, serta pihak Kejati Babel jangan tutup mata melihat kejadian seperti ini, karena ini menggunakan keuangan negara untuk kepentingan umum,hancurlah pembangunan infrastruktur negara kita kalau seperti ini, “ Jelasnya.
Boni menambahkan, “ kalau memang pekerjaan ini dalam pengawasan pihak Kejati Babel pengawasan serta pengawalan seperti apa yang di lakukan pihak Kejati Babel terkait proyek ini, “ Tegasnya.
Tidak hanya itu,mirisnya lagi. media-lintasindonesia.co.id juga mendapatkan kabar pada tanggal (17/02/2023) terkait dalam pekerjaan proyek yang diduga tidak sesuai spek dan RAB, sebelumnya sudah ada Oknum wartawan yang dekat sama PPK berinisial HM yang sudah memberikan uang yang sangat besar ke beberapa awak media yang telah konfirmasi dan memberitakan pekerjaan tersebut. “Ada apa dengan Oknum Wartawan yang berinisial HM berasal dari Bangka terhadap PPK dalam proyek tersebut?..
Sejauh ini sampai berita ini ditayangkan, Pihak Redaksi belum berhasil untuk melakukan Konfirmasi pada pihak PPK. (Red)
